Pernah nggak lo ketemu cewek yang manja banget? Cewek yang kemana-mana minta ditemanin? Cewek yang selalu berfikir HARUS punya cowok buat dijadiin bodyguard yang bisa dimanfaatin buat mengantar-jemput ke kampus? Cewek yang sama-sekali nggak bisa hidup menjomblo? Cewek yang SANGAT tergantung sama cowok cuman karena tuh cowok bisa memenuhi semua KEBUTUHAN dia? Cewek yang nggak bisa hidup sendiri? Cewek yang nggak bisa MANDIRI?
Salah satu teman cowok gue yang cukup dekat dgn gue pernah bilang gini ke gue, lo itu cewek GILA yang cuek banget! Gue sama sekali nggak bisa memastikan kalimat itu adalah sebuah pujian atau penghinaan. Gue memang tipe cewek yang cuek banget, cewek yang nggak pernah peduli mau bangun pagi jam berapa, mau pake baju model bagaimana, punya pacar atau lagi nge-jomblo, jalan-jalan ke mal sendirian atau bareng teman-teman, nonton midnight di bioskop sendirian atau sama pasangan” pokoknya, gue cewek paling cuek tujuh turunan yang pernah ada di muka bumi ini!
Dan, terus terang, gue suka gaya hidup gue yang seperti ini; hidup sesuai dengan apa yang gue inginkan dan mendapatkan kehidupan sendiri tanpa harus memanfaatkan kebaikan orang lain. Well, hidup seperti ini membuat gue banyak menghargai toleransi dan privacy. Asal tahu aja, ya, cukup banyak lho, cowok yang nggak tahan menghadapi cewek yang terlalu suka mengatur hidupnya, terlalu banyak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi si cewek, terlalu manja dan nggak pernah bisa mandiri. Sementara, gue sendiri termasuk salah satu golongan cewek cuek yang agak kurang bisa menunjukan perhatian dan rasa sayang gue sama cowok.
Tapi, yang jadi pertanyaan berikutnya; apakah seorang cewek yang SANGAT mandiri kayak gue merupakan cewek idaman?
Pengalaman putus dari mantan pacar gue yang sebelumnya, membuat gue sadar kalau gue bukan tipe cewek yang selalu menjadi pilihan utama cowok. Boleh percaya atau nggak, salah satu alasan kenapa mantan gue mutusin gue, karena gue tercipta sebagai cewek yang kelewat cuek. Dan, mungkin karena gue kelewat mandiri, gue jarang banget minta tolong ke dia, gue nggak pernah ngerepotin dia, gue kelewat sempurna (hahahaha… narcis), makanya dia ninggalin gue dan mencari cewek lain yang bisa memujanya, bergantung kepadanya, serta menjunjung tinggi male ego-nya. I think you know what kind of male-ego I mean it!
Dalam kamus hidup gue, selagi gue bisa ngerjaiin pekerjaan sendiri, gue nggak bakalan minta tolong ke orang lain. Ntar kalau gue udah benar-benar butuh pertolongan, baru deh gue ngomong ke orang lain. Itupun bakalan gue lakukan dengan sangat hati-hati tanpa pernah membuat orang lain merasa dirugikan atau dimanfaatkan.
O ya, pernah ada satu calon gebetan gue (cowok ini langsung gue tendang di date ke tiga) ngomong begini ke gue, “Din, gue sebenarnya udah punya cewek, hmm.. hubungan kita, bisa nggak, tetap kayak gini aja? Tanpa ikatan?
Sebenarnya, jawaban gue waktu itu udah pasti NGGAK. Gue agak kurang suka sama yang namanya TTM dan hubungan-hubungan nggak jelas lainnya. In my case, no excuse for me to do TTM stuffs. Tapi, karena waktu itu gue penasaran sama nih cowok dan gue lumayan suka tipe cowok kayak dia yang kalau ngomong suka to the point (actually, I don’t know he’s a bullshit guy or not), ya, gue bilang aja, Gue butuh alasan yang kuat buat ngejalanin hubungan kayak gini. Dan, gue butuh alasan itu keluar dari mulut lo, kenapa lo mau ngejadiin gue TTM lo!?
Terus, dia ngejawab, Karena lo cewek yang paling asik yang pernah gue temui. Lo cewek yang mandiri banget. Lo cewek yang bisa bikin gue termotifasi. Lo cewek idaman gue. Tapi, untuk sementara ini, gue masih belum bisa mutusin cewek gue. Ntar dia bakalan bunuh diri kalau gue putusin.
Sebenarnya, inti pembicaraan gw ama dia waktu itu cuman satu; cewek kayak gue nggak bakalan pernah menjadi pilihan dan prioritas utama untuk cowok kayak dia. Bisa jadi gue mungkin seorang cewek IDAMAN, tetapi gue nggak akan pernah menjadi PILIHAN. Masalahnya, cowok kayak gitu butuh apa yang namanya dipuja, diagung-agungkan, butuh seorang cewek bego yang bersedia bunuh diri cuman buat dia, butuh mengintimidasi cewek, dan butuh yang namanya SELINGKUH! Lha, masalahnya gue kelewat pintar buat cowok kayak gitu. Gue bisa hidup tanpa bergantung sama yang namanya makhluk cowok, gue terlahir sebagai cewek mandiri yang bisa mengesampingkan urusan perasaan sesekali waktu, dan gue cewek yang selalu berusaha hidup pake logika!
Anehnya, selama ini justru lebih banyak cowok yang berniat ngejadiin gue TTM mereka ketimbang pacaran beneran sama gw. Tapi sayangnya harga diri gue terlalu besar hanya untuk dibayar dengan sebuah cinta nggak jelas dari cowok yang udah punya pacar.
But, sebagai cewek normal, gue sebenarnya menginginkan sosok cowok yang bisa mengerti gue dan menerima gue apa adanya (termasuk kebiasaan bangun pagi itu). Gue nggak butuh cowok yang bisa memenuhi semua kebutuhan hidup gue, gue nggak butuh cowok yang punya mobil, atau cowok yang tampangnya kayak Tom Cruise. Gue cuman butuh cowok yang bisa dijadikan partner (bukan tipe cowok control freak yang selalu mengaugung-agungkan ego serta senantiasa menindas cewek dengan senjata utama kekayaan dan harta-bendanya), gue cuman butuh cowok yang mau berjuang meraih kehidupan bersama gue, dan gue cuman butuh cowok yang bangga mencintai gue”seorang cewek yang terlahir idealis, kelewat cuek, dan sangat mandiri.
http://blogboleh.com/d1ni?page=5
Jumat, 07 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar