Selasa, 07 Desember 2010

Puisiku "Air Mata Bulan September "

serpihan kaca mungkin menyayat abadi
hati tak sanggup lupa akan perihnya
jujurpun berkata aku lelah menangis
persembahkan air mata untukmu

bening cinta tak sanggup kurasakan
hanya getir dan pahit yang terjilati
sejuk cinta tak sanggup kugapai
hanya dingin yang terus menggigit

aku mungkin insan tak mengerti cinta
tapi cinta telah membuai jiwaku
menghiasi hari dengan lautan rindu
meski akhirnya aku karam di perjalanan

terima kasih, kau telah tumbuhkan rasa di hatiku
kau mengajariku tentang cinta yang indah
dan mengajariku tentang cinta yang getir
aku tak akan menyesal telah mencintaimu

aku akhiri September dengan air mata
aku berharap ini tetesan terakhir untukmu
semoga mentari esok mengawali kisah yang lebih cerah
menulis cerita baru tentang diriku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar