Fenomena aneh terekam fotografer Sriwijaya Post, Zaini, pada musibah kebakaran yang menghanguskan 280 lapak di bawah Jembatan Ampera di Kelurahan 7 Ulu, Palembang, Minggu (10/10) malam.
Gumpalan asap di atas kobaran api yang naik ke sisi kanan Ampera terlihat membentuk sosok yang menyerupai kepala pasangan pria dan wanita.
Sosok kepala wanita berada di bagian atas dengan rambut ikal panjang sedang memalingkan wajah ke arah Kelurahan 7 Ulu. Pipi sebelah kanannya terlihat tembem. Sementara pria berjenggot di bawahnya dengan mulut terbuka dan tatapan mata melihat ke arah Sungai Musi. Sosok kepala lelaki itu seperti orang tua berjenggot, ada telinga dan rambutnya agak acak. Lehernya terbentuk dari hembusan api yang membara warna kuning panas berasal dari sumber api.
Dua sosok kepala ini terbentuk dari asap panas kepulan dari kebakaran yang bersuhu tinggi sehingga warnanya merah kekuningan. Fotografer ketika mengambil gambar ini bermaksud untuk mengabadikan kondisi kebakaran tanpa bermaksud mencari-cari imajinasi apapun.
Bentuk sosok dua kepala itu ditemukan tanpa sengaja ketika mengamati dan memilih foto foto untuk diseleksi usai pengambilan gambar. Tanpa sengaja terlihat seperti ada sosok dalam kepulan asap panas tersebut. Foto adalah asli tanpa rekayasa dan bukti autentik masih tersimpan dengan baik.
Kedua potongan kepala itu berada tepat di atas kobaran api yang berusaha di padamkan petugas PBK Kota Palembang.
Jembatan Ampera, ikon kebanggaan Sumsel, di luar dugaan mengalami musibah kebakaran, Minggu (10/10) malam. Api membara selama satu jam berasal dari puluhan kios di bawah jembatan sisi Seberang Ulu yang ludes terbakar.
Kobaran api begitu besar tak terkendali sampai naik ke atas Ampera sisi kiri dan kanan. Pagar jembatan memuai sehingga bentuknya tidak lurus lagi. Suasana gelap gulita karena asap hitam tebal membentuk cendawan raksasa di angkasa.
Warga berinisiatif menahan laju kendaraan yang hendak ke Seberang Ilir karena khawatir jembatan roboh, tapi puluhan mobil dan motor dari arah Seberang Ilir tetap nekat menerobos kobaran api itu. Tak menghiraukan panas dan asap tebal.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Kerugian akibat puluhan kios pakaian dan manisan yang terbakar belum bisa diprediksi. Sementara pemiliknya menangis dan ada yang sampai jatuh pingsan.
Informasi di lapangan menyebutkan api mulai membakar kios 7 Ulu di bawah Ampera pukul 21.45 dan cepat membesar karena kios terbuat dari kayu. Api diduga berasal dari konter handphone kemudian menjalar ke kios BJ yang baru mendatangkan 100 bal (karung) pakaian.
Petugas PBK mengerahkan kekuatan penuh tetapi tak mampu mengendalikan api dengan cepat. Api terlalu besar karena banyak tumpukan bahan kain dan plastik setinggi tiga meter, sementara air yang tersedia tidak mencukupi. Pukul 22.00, kobaran api meluas ke arah Kelurahan 8 Ulu membuat warga setempat khawatir dan mengungsikan barang mereka. Panas terasa sampai radius 100 Meter.
Tidak lama kemudian api naik ke atas Ampera membuat situasi kian mengkhawatirkan. Banyak kendaraan dari sisi Seberang Ulu memutar balik karena takut menembus asap dan kobaran api di sisi kiri dan kanan Ampera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar