Isu akhir zaman pada 20 Desember 2012 atau 20-12-2012 itu berawal dari ramalan suku bangsa Maya kuno. Tapi rumor itu terbantahkan karena 20-12-2012 hanya momen berakhirnya kalender bagi ’suku purba’ itu.
Secara ilmiah, pada 20-12-2012 memang diprediksi akan terjadi fenomena yang bisa mengganggu kegiatan umat manusia.
“Pada 20 Desember 2012 itu akan terjadi puncak badai matahari,” kata Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, kepada VIVAnews, Jumat, 16 Oktober 2009.
Badai matahari atau ledakan matahari adalah kondisi ekstrim atau dinamika ekstrim pada permukaan matahari. Penyebabnya, karena adanya aktivitas magnetik dalam kondisi tertentu yang kemudian menyebabkan lontaran matahari.
“Itu disebabkan garis-garis gaya magnetik matahari yang tidak teratur. Akibatnya, keluarlah lontaran partikel dari matahari,” uja pria yang akrab disapa Djamaluddin ini.
Ukuran badai matahari dalam skala minimum memiliki ciri tersendiri. Ciri itu dapat terlihat dengan menggunakan teleskop dari Bumi. Untuk kondisi badai matahari normal ciri-cirinya, terdapat sedikit bintik di permukaan.
“Tapi dalam kondisi maksimum itu dapat mengganggu manusia, terutama pada teknologi antariksa,” kata dia. Kondisi puncak badai matahari itu akan mengganggu satelit komunikasi dan penginderaan jarak jauh.
Akibatnya, instrumentasi alat-alat itu akan rusak. Bumi tidak bisa memperoleh data dari satelit yang rusak tadi. Fatalnya, kalau itu mengenai satelit komunikasi maka bisa berdampak pada kegiatan manusia yang menggunakan satelit komunikasi.
“Telepon terputus, siaran radio, dan televisi menjadi rusak. Atau mengganggu transaksi yang menggunakan sistem satelit misalnya ATM,” ujar dia. Meski begitu siklus matahari dan prediksi itu masih bisa bergeser.
ismoko.widjaya@vivanews.com
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar