BERKALI-KALI putus sambung, menurut Henny Wirawan, psikolog dari Universitas Tarumanegara, mengindikasikan hubungan belum matang sehingga kurang bisa menghadapi konflik. Akibatnya, kata putus sering kali diucapkan. Henny menambahkan, putus sambung berkali-kali menandakan hubungan tidak sehat.
“Keputusan untuk putus seharusnya bukan keputusan bangun tidur, keputusan semalam, tapi sudah melalui proses perenungan yang cukup panjang,” kata Henny. Bila hanya mengandalkan emosi akan sulit karena Anda akan berkali-kali mengalami putus sambung, tapi akar persoalannya tidak pernah selesai.
Sebelum terucap putus, perlu dicari tahu dulu permasalahan yang sesungguhnya terjadi di antara Anda berdua, apakah menyangkut ketidakcocokan pendapat atau yang lebih fatal, misalnya menyangkut prinsip. Bila karena kebiasaan atau karakter yang beda, perlu juga Anda tanya pada diri sendiri, apakah Anda bisa menyesuaikannya atau tidak. Bagaimana bila ternyata setelah kata putus diucapkan, pasangan ingin kembali menjalin hubungan? Ada beberapa hal yang perlu dilihat bila pasangan ingin minta kembali pada Anda, di antaranya:
1. Cari tahu sumber konfliknya apa dan tanyakan bisakah Anda berdua mengatasi atau mencari jalan keluarnya.
2. Adakah perubahan dalam dirinya? Hal ini perlu dibuktikan dulu dengan kesungguhannya, perubahan sikapnya. Jangan buru-buru memutuskan iya sebelum Anda yakin dia telah berubah.
3. Jangan memutuskan kembali pada pasangan hanya karena kasihan, tidak bisa mengatasi rasa kangen, dan sebagainya. Tapi pastikan Anda sudah berhitung untung ruginya.
4. Beri waktu. Hindari berhubungan lagi setelah kata putus. Anda perlu waktu untuk diri sendiri, setidaknya untuk melihat persoalan secara jernih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar