Sabtu, 28 Mei 2011

Saat Orang Tua Tak Merestui

Mempunyai pacar yang Anda sayangi tentu saja sangat menyenangkan. Kehadirannya bisa membuat hidup ini lebih berwarna dan bersemangat. Tapi, bagaimana bila kisah cinta tidak berjalan mulus karena orangtua tidak setuju dengan pasangan Anda. Kebanyakan orangtua selalu merasa tahu yang terbaik, ini tidak dapat dipungkiri karena mereka memang lebih banyak pengalaman hidup. Sebelum membuat putusan, sebaiknya mari mengevaluasi situasi hubungan Anda,

Tanyakan orangtua Anda.

Tentu saja, orangtua punya alasan bila mereka memiliki kesan negatif terhadap seseorang. Tanyakan dengan sopan pada orangtua, mengapa mereka tidak menyukai pasangan Anda. Keluhan mereka mungkin berkisar antara fisik, misalnya pacar Anda jauh lebih tua dari usia Anda. Mengevaluasi masalah.
Kumpulkan semua informasi yang dapat tentang si dia. Lalu, evaluasilah. Tanyakan pada diri Anda, apakah akan tetap melanjutkan hubungan berdasarkan apa yang orang lain pikirkan tentang pacar Anda atau tidak.Jika pacar Anda dianggap terlalu pemalu, mungkin dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengenal orang-orang di sekitar Anda.

Tanyakan pada teman-teman Anda.

Berbicaralah dengan teman-teman dekat Anda dan meminta pendapat mereka tentang pacar Anda. Bila ada sesuatu yang kurang sreg, Tentunya mereka memiliki pendapat juga dan bila mirip dengan sikap orangtua Anda, maka memang ada masalah dengan pasangan Anda.
Mengevaluasi sikapnya terhadap Anda.
Apakah pacar Anda memperlakukan Anda dengan hormat atau dia menganggap Anda sebagai “pelacurnya”? Apakah dia pernah merugikan Anda baik secara fisik maupun emosional? Jika jawabannya tidak berada pada sisi positif,

Evaluasi hubungan Anda.

Anda harus memastikan mengapa menyukainya atau mempertahankannya. Apakah ini karena cinta pertama? Apakah Anda dipaksa oleh rekan-rekan untuk mempunyai pacar? Apakah Anda merasa bahwa Anda harus punya pacar untuk menjadi orang yang ‘normal’? Anda dapat menggunakan “alasan” untuk mengevaluasi apakah akan melanjutkan hubungan atau tidak.

Merebut Hati Mantan Pacar

Putus hubungan asmara seringkali disebabkan, karena pasangan sama-sama emosi. Tak jarang, saat kepala dingin, salah satu pihak merasa menyesal memutuskan hubungan tanpa pemikiran matang.Putus hubungan asmara seringkali disebabkan, karena pasangan sama-sama emosi. Tak jarang, saat kepala dingin, salah satu pihak merasa menyesal memutuskan hubungan tanpa pemikiran matang. meskipun masih sangat berharap hubungan Anda berdua bisa kembali baik,

Hindari mengulang ‘dosa’ yang sama seperti sebelumnya:


Lebih hargai pasangan.

Tunjukkan padanya bahwa Anda bisa menghargai dirinya dalam segala hal. Saling menghargai merupakan faktor penting dalam hubungan. Tunjukkan padanya bahwa Anda bisa lebih menghargainya. Tapi, jangan lupa ungkapkan padanya, Anda ingin membangun hubungan ini dengan saling menghargai.

Introspeksi diri.

Langkah awal yang bisa Anda lakukan adalah mengevaluasi diri sendiri. Ketahui lebih dalam apa saja yang membuat Anda dan dia berbeda pendapat. Apakah hal itu sesuatu yang berasal dari sikap Anda atau si dia, dan apakah Anda bisa mengubah diri demi si dia.
Kembalikan rasa percaya si dia.
Untuk mendapatkan mantan pacar kembali ke pelukan Anda, Anda perlu membangun hubungan dan melakukan hal-hal yang bisa mengembalikan rasa percaya dirinya pada Anda. Misalnya, jika Anda dulu tipe emosional, mungkin kini saatnya menunjukkan padanya bahwa Anda sudah bisa meredam emosi dan membicarakan segala masalah dengan kepala dingin.